Logo Universitas Gunadarma

Minggu, 13 Juni 2010

UFO Australia Berasal dari Roket Swasta


http://static.inilah.com/data/berita/foto/589531.jpg



INILAH.COM, Jakarta- Cahaya spiral menakutkan muncul di langit Australia akhir pekan lalu. Peneliti menduga cahaya yang memunculkan laporan UFO itu adalah roket swasta jutawan Amerika.

Spiral yang muncul sebelum matahari terbit pada hari Sabtu di New South Wales, Queensland dan Australia Capital Territory (ACT), digambarkan para saksi seperti pusaran tipe lolipop , seperti yang dilaporkan Australia Broadcasting Corp (ABC).

"Benda ini memiliki pusat terang yang berbeda, lebih mirip seperti bintang terang di mana menunjukkan obyek telah memunculkan cahaya panjang, berbentuk sprial dan meluas," satu saksi bernama James Butcher di Canberra mengatakan pada ABC.

"Efeknya hanya berlangsung dua atau tiga menit dan benda ini kemudian bergerak dan menghilang dengan cepat dari pandangan." Butcher mengatakan bahwa lampu spiral menampilkan warna kuning. Saksi lain menggambarkan penampakan langit saat itu seperti pusaran bulan yang besar, menurut laporan ABC.

Namun, meskipun banyak mengklaim berasal dari dunia lain, fenomena ini mungkin berasal dari roket Falcon 9 yang baru diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, oleh Space Exploration Technologies (SpaceX), sebuah perusahaan luar angkasa yang berbasis di California yang dipimpin oleh jutawan pendiri PayPal, Elon Musk.

"Fakta bahwa mereka melihat rotasi dan efek spiral ini sangat mengingatkan pada banyaknya laporan penampakan dari Norwegia dan Rusia tahun lalu, yang keduanya ternyata berasal dari sebuah rudal Bulava yang disesuaikan orbitnya," ujar Geoffrey Whyatt dari Observatorium Sydney kepada ABC. "Jadi mungkin saja ini roket yang memiliki semacam penembakan roket stabilitas giroskopik pada sisinya."

Falcon 9 ini pada Jumat siang meluncur dari Cape Canaveral Air Force Station dalam penerbangan uji sukses yang mencapai orbit sekitar 155 mil (250 km) di atas Bumi.

SpaceX berencana untuk menggunakan dua tahap roket Falcon 9 untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa sendiri, Dragon, pada penerbangan kargo tak berawak ke Stasiun Antariksa Internasional NASA di bawah kontrak US$ 1,6 miliar (Rp 14,5 triliun) dengan badan antariksa AS itu.[

Sumber : inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar