Logo Universitas Gunadarma

Kamis, 05 November 2009

Teori Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan – kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Jadi motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi adalah berbeda – beda dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula.

Ada 7 macam teori motivasi yang dikembangkan oleh para ahli yang berbeda, para ahli tersebut mendefinisikan teori motivasi sesuai dengan gambaran dan penglihatan mereka dalam kehidupan yang ada pada saat ini yaitu :

· teori prestasi oleh Mc Clelland

· teori harapan

· teori keadilan / Equily Theory ( comparison other )

· teori klasik oleh F.W Taylor.

· teori human relation ( mengarah pada faktor manusiawi ).

Teori prestasi dari Mc clelland mempunyai tiga kebutuhan manusiawi yaitu :

1. kebutuhan prestasi

2. kebutuhan afiliasi

3. kebutuhan kekuasaan

Motivasi berprestasi merupakan konsep yang dikembangkan pertama kali oleh Alexander Murray dengan istilah need for achievement (Petri, 1981). Selanjutnya McClelland dan Atkinson melanjutkannya dengan penelitian tentang hal tersebut dalam bentuk konsep teoritik tentang motivasi berprestasi (Buck, 1988).

Motivasi berprestasi menurut McClelland dan Atkinson (Buck, 1988) adalah upaya untuk mencapai sukses dengan berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Standar keunggulan yang dimaksud adalah berupa prestasi orang lain atau prestasi sendiri yang pernah diraih sebelumnya. Heckhausen (1967) memberi pengertian motivasi berprestasi sebagai usaha keras idividu untuk meningkatkan atau mempertahankan kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding. Standar keunggulan dapat berupa tingkat kesempurnaan hasil pelaksanaan tugas (berkaitan dengan tugas), perbandingan dengan prestasi sendiri (berkaitan dengan diri sendiri) dan perbandingan dengan orang lain (berkaitan dengan orang lain).

Pengertian-pengertian tersebut memberikan pemahaman bahwa motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dari dalam diri individu untuk mencapai suatu nilai kesuksesan. Di mana nilai kesuksesan tersebut mengacu pada perbedaannya dengan suatu keberhasilan atas penyelesaian masalah yang pernah diraih oleh individu maupun berupa keberhasilan individu lain yang dianggap mengandung suatu nilai kehormatan.

Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performa puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”

Menurut McClelland karakteristik orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu :

1. sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat;

2. menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti kemujuran misalnya; dan

3. menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.

Jadi teori yang akan memotivasi saya yaitu teori motivasi prestasi dari Mc clelland, dari motivasi inilah saya bisa meningkatkan prestasi saya, saya menyadari tinggat prestasi saya memang belum cukup untuk dibanggakan tapi saya akan bekerja keras setekun mungkin untuk meningkatkan prestasi saya tentunya untuk meningkatkan kwalitas yang ada pada diri saya. Saya akan belajar mulai dari memperbaiki nilai-nilai saya yang belum memuaskan di semester semester kemarin , blajar yang tidak hanya mematokkan diri Cuma pada buku , tapi saya bisa blajar dr sumber-sumber lain , contohnya lansung bertanya ke dosen atau mencari lansung di internet, mungkin dengan cara seperti itu nilai saya untuk kedepannya akan jadi lebih baik dari semester yang lalu. Tentunya membuat orang tua bangga atas prestasi yang saya miliki di kemudian hari.