KOMPAS/RATIH P SUDARSONO
Bunga Rafflesia patma mekar di luar habitat aslinya, yakni di kebun pembibitan Kebun Raya Bogor di Kota Bogor, Rabu (2/6). Bulatan dekat bunga yang mekar adalah bunga Rafflesia patma yang masih kuncup.
Bunga Rafflesia dari jenis Rafflesia patma atau Patma raksasa mekar di Kebun Raya Bogor, Kota Bogor, Rabu (2/6). Ini berarti bunga parasit itu berhasil hidup di luar habitat aslinya. Masa mekar bunga berwarna salem itu hanya satu sampai tiga hari, setelah itu mati. Saat ini, masih ada 10 kuncup bunga yang belum mekar. Pohon inangnya adalah Tetrastigma (anggur-angguran) yang diambil dari Pangandaran, Jawa Barat.
Sofie Mursidawati MSc, botanis Kebun Raya Bogor (KRB) yang meneliti bunga Rafflesia, mengungkapkan, tumbuh dan mekarnya Rafflesia patma di KRB berarti bunga itu berhasil ditumbuhkan di luar habitat aslinya untuk pertama kali di dunia.
”Botanis Malaysia pernah mencoba membiakkan Rafflesia dan berhasil, tetapi masih di lingkungan habitat aslinya, di hutan mereka yang berbatasan dengan wilayah Kalimatan,” kata Sofie.
Ia menambahkan, sebetulnya 3 dari 15 jenis Rafflesia pernah tumbuh dan mekar di KRB pada tahun 1929. Ketiga jenis Rafflesia itu adalah Rafflesia puspa, Rafflesia rochussenii, dan Rafflesia arnoldi.
Rafflesia puspa adalah jenis Rafflesia endemik di Jawa Barat, yang ditemukan di hutan Pangandaran dan Nusa Kambangan, Jawa Barat. Rafflesia arnoldi dan rochussenii endemik Sumatera.
”Sayangnya, tidak ada dokumen ilmiahnya. Kesaksian tiga jenis Rafflesia itu mekar di KBR hanya ada di catatan perjalanan peneliti Belanda dan berita di koran sehingga kalangan ilmiah tidak mengakuinya. Sekarang mekarnya Rafflesia terdokumentasi secara ilmiah dan baik,” katanya.
Rafflesia patma yang tumbuh di kebun pembibitan KRB pertama kali diketahui mekar sekitar pukul 09.00. Saat itu sudah ada tiga dari lima perigone (kelopak) yang mulai merekah. Namun, keberadaan kuncupnya sudah terdeteksi sejak September 2009. Kuncup bunga itu susunan kelopaknya mirip kol, tetapi warna dan kerasnya mirip batok kelapa tua.
Sejak bintik kucup mekar di batang inangnya, tiga botanis dari KRB dan LIPI, Sofie, Melani Kurnia Riswati, dan Ngantari, intensif melakukan pemantauan dan penelitian ilmiah terhadap bunga itu. Awalnya ada 10 botanis melakukan penelitian, yakni sejak pohon inang ditanam di kebun pembibitan KRB pada tahun 2004. Namun, tujuh botanis melepaskan karena sibuk dengan penelitian yang lain.
Menurut Sofie, pohon inang tempat bibit Rafflesia tumbuh didatangkan dari beberapa hutan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan.
Dari 10 kuncup bunga yang ada saat ini, ada kuncup bunga yang muncul dari pohon inang asal Ujung Kulon, yang sebelum ditanam di kebun pembibitan, diinapkan dulu di hutan Pangandaran selama tiga bulan.
Daur hidup bunga Rafflesia ini masih misteri. Dia benar-benar tumbuhan parasit. Dia tidak punya batang atau daun sebagaimana pohon. Ada sedikit serabut semacam akar yang langsung menembus inti batang pohon inang. Namun, bagaimana bibit bunga dapat masuk ke batang pohon inangnya, itu masih misteri. (Ratih P Sudarsono)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar