(yahoo.com)
INILAH.COM, Jakarta- Raksasa Taiwan pembuat iPhone, Foxconn mengakui pegawainya ada yang tewas, menyusul rentetan bunuh diri di pabrik itu. Namun Foxconn membantah akibat kelelahan bekerja.
Yan Li, pria berusia 27 tahun meninggal pada Jumat lalu setelah bekerja shift malam selama lebih dari satu bulan di pabrik Foxconn yang berlokasi di kota China bagian selatan Shenzen. Menurut China Labor Watch, saudara Yan mengatakan bahwa Yan meninggal karena kelelahan.
“Kami telah menyelidiki hal ini dan meskipun kami tidak dapat berspekulasi soal penyebab kematian secara spesidik, kami menemukan bahwa tidak ada satupun yang mendukung segala tuduhan yang berkaitan dengan pekerjaan,” kata juru bicara Foxconn.
“Kami telah menemui nyonya Yan dan menyampaikan belasungkawa kami serta belas kasih untuk menyediakan dukungan saat ia mengalami waktu yang sulit.”
Foxconn yang membuat berbagai produk laris termasuk Apple iPhone, komputer Dell, ponsel Nokia itu mengatakan pada Rabu lalu, akan menaikkan gaji pekerja perakit mereka sebesar 30%.
Sepuluh pekerja di Foxconn telah meninggal akibat bunuh diri tahun in Shenzen. Pekerja kesebelas meninggal di pabrik mereka di utara China.
Kematian ini telah menimbulkan pertanyaan soal kondisi i jutaan pekerja pabrik di China, khususnya Foxconn, di mana para aktivis menyebut mereka bekerja dengan waktu yang sangat lama, gaji rendah dan tekanan tinggi.
Kepala Eksekutif Apple, Steve Jobs mengatakan pada Selasa lalu soal kondisi Foxconn ‘bukan toko yang manis’.
“Anda pergi ke tempat itu dan menemukan sebuah pabrik, namun, ya ampun mereka memiliki restoran dan teater film serta rumah sakit dan kolam renang. Bagi sebuah pabrik, ini sangat bagus,” kata Jobs saat konferensi All Things Digital di selatan California, Rancho Palos Verdes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar