INILAH.COM, Jakarta - Perempuan yang berhenti merokok sebelum mereka hamil mungkin dapat menyelamatkan kehidupan bayi mereka. Demikian hasil studi terbaru yang meneliti lebih dari tiga juta kelahiran.
Berdasarkan data, peneliti dari U.S Centers for Disease Control and Preventation menemukan fakta bahwa merokok selama kehamilan menyebabkan sekitar 5% hingga 8% kelahiran bayi prematur dan 13% hingga 19% dari bayi dengan berat badan di bawah normal.
Peneliti juga menemukan sekitar 5% hingga 7% kematian bayi akibat kelahiran prematur dan 23% hingga 34% dari kematian disebabkan oleh SIDS (Sudden Infant Death Syndrome- Sindrom Kematian Bayi Mendadak). Hal ini dapat dicegah jika si calon ibu tidak merokok.
Peneliti mengambil data dari 3,3 juta kelahiran dari bayi tunggal di seluruh bagian negara AS (kecuali California) selama 2002. Sekitar 11,5 % (386.000) dari bayi ini memiliki ibu yang merokok selama kehamilan.
Jika perempuan berhenti merokok selama kehamilan, biaya kesehatan di AS dapat berkurang sekitar US232 juta setiap tahun dan dapat mengembangkan seluruh kesehatan dari ibu dan bayi, berdasarkan keterangan para peneliti.
“Kita tahu bahwa setengah dari perempuan berhenti merokok saat mereka menemukan diri mereka sedang hamil, namun wanita itu sebagian besar masih merokok selama kehamilan,” ujar pemimpin penelitian ini, Patricia Dietz dalam rilis berita di Center for the Advancement of Health.
“Persentase dari kematian SIDS mungkin dapat dicegah dengan menghindari rokok secara signifikan. Bagi perempuan yang merokok dan hamil, kami sangat merekomendasikan mereka untuk mengikuti konseling agar dapat berhenti merokok,” ujar Dr. Diane Ashton, wakil direktur medis dari Marc of Dimes.
Sumber : inilah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar