Logo Universitas Gunadarma

Minggu, 14 Maret 2010

Permintaan dan Penawaran

PERMINTAAN

Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang di minta oleh konsumen pada tingkat harga tertentu, pada suatu saat tertentu pada suatu pasar tertentu pula.

Permintaan di bagi menjadi 2 yaitu :

1. Permintaan mutlak (absolut demand), permintaan terhadap barang dan jasa yang harus dipenuhi tanpa mempertimbangkan keuangan yang ada.

Misalnya :

membeli obat pada saat kita sedang sakit.

Membayar iuran pendaftaran pada sekolah yang baru.

2. Permintaan efektif (effective demand), permintaan terhadap barang dan jasa yang di barengi kemampuan untuk menbayar atau membeli.

Contoh permintaan adalah di pasar kebayoran lama yang bertindak sebagai permintaan adalah pembeli sedangkan penjual sebagai penawaran. Ketika terjadi transaksi antara pembeli dan penjual maka keduanya akan sepakat terjadi transaksi pada harga tertentu yang mungkin hasil dari tawar-menawar yang alot.

PENAWARAN

Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang ditawarkan pada suatu tingkat harga tertentu, pada saat tertentu, dan di suatu pasar tertentu pula.

Penawaran produsen timbul akibat adanya motif produksi. Yang di maksud motif produksi yaitu usaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan meminimumkan kerugian.

Tinggi rendahnya harga yang ditawarkan oleh produsen, dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:

1. Sifat barang, barang yang tidak tahan lama, mudah rusak, biasanya ditawarkan dengan harga lebih murah. Sebaliknya barang yang tahan lama akan ditawarkana dengan harga tinggi.

2. Biaya produksi

3. Harga bahan baku dan penolong

4. Kebutuhan produsen akan uang tunai

5. Besar kecilnya biaya sewa gudang

6. Pandangan produsen terhadap harga brang pada masa yang akan datang

7. Kebijakan pemeintah

Dilihat dari penawaran, penjual dapat dibedakan :

1. Penjual supermarginal, penjual yang biaya produksinya lebih rendah dari harga pasar, sehingga dapat menghasilkan barang lebih banyak. Pada umumnya pada perusahaan-perusahaan besar.

2. Penjual Marginal, penjual yang biaya produksinya sama dengan harga pasar. Bila harga turun sedikit saja, penjual tidak dapat ikut menjual di pasar.

3. Penjual sub marginal, penjual yang biaya produksinya lebih tinggi dari harga pasar yang berlaku. Bila harga pasar naik menjadi lebih tinggi dari biaya produksinya, maka baru dapat menjual barang di pasar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar